Apakah definisi dan perbedaan antara ibadah mahdhoh dan ibadah ghoiru mahdhoh ?
Jawab Ustadz Abduh Tuasikal
Semoga bisa dibedakan antara ibadah mahdhoh dan ibadah ghoiru mahdhoh.
Ibadah mahdhoh adalah ibadah yg murni ibadah, jadi semata-mata tujuannya untuk cari pahala. Contohnya adalah shalat dan puasa.
Ibadah ghoiru mahdhoh adalah ibadah yang tidak murni ibadah. Satu sisi ibadah ini bisa bernilai ibadah jk diniatkan karena Allah dan bisa tidak bernilai ibadah jk hanya berniat untuk dunia. Contohnya adalah:
a. Bekerja untuk mencari nafkah
b. Tersenyum dengan orang lain
c. Tolong menolong sesama
d. Menafkahkan harta di jalan Allah
Para ulama menjelaskan bahwa ibadah mahdhoh jk dikerjakan tanpa tuntunan, jelas hal ini adalah amalan yg sia-sia. Seperti shalat yg dilakukan diniatkan pd malam jumat kliwon, ini jelas tdk ada tuntunan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Barangsiapa mlakukan suatu amalan tnpa tuntunan dr kami, mk amalan itu tertolak. ” (HR Muslim). Jd harus perlu dasar dlm ibadah jenis ini. Shgga ada kaedah dlm ibadah: “Hukum asal ibadah itu terlarang, sampai ada dalil yg menuntunkannya.”
Sedangkan ibadah ghoiru mahdhoh, ini baru jadi ibadah dan berpahala jk diniatkan untuk ibadah, spt cari nafkah untuk hidupi kluarga diniatkan krn Allah. Namun jk diniatkan hanya untuk cari kerja sj sbgmn kewajibn kepala keluarga, mk ini tdk bernilai pahala. Jadi amalan ini asalnya mubah. Jk diniatkan krn Allah baru bernilai pahala.
Namun perlu diperhatikan bahwa ibadah ghoiru mahdhoh ini jk dijadikan sebagai ibadah murni, mk bisa dinilai bid’ah spt dikhususkan dgn cara dan dikerjakan pd waktu tertentu.
Seperti contohnya: Ziarah kubur sebelum masuk ramadhan. Ziarah kubur asalnya boleh kapan saja. Namun jk dikhususkan pd waktu semacam ini, barulah dinilai bid’ah.
Begitu pula jabat tangan stelah shalat. Jabat tangannya asalnya boleh kapan saja, bhkn jabat tangan dpt menggugurkan dosa. Namun jk dikhususkan ketika selesai shalat, mk ini yg jadi masalah. Jd tdk bisa dikatakan mubah.
Jd mohon dibedakan dua ibadah ini.
Semoga Allah beri kepahaman.
Semoga Allah beri taufik.