Dari Muhammad bin Al-Munkadir diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Aku memiliki tempat di belakang tembok di masjid Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wa ‘ala aalihi wa sallam yang mana aku biasa shalat menghadapnya (sebagai suthrah) di malam hari. Suatu kali penduduk Madinah mengalami paceklik. Maka mereka pun keluar melakukan shalat istisqa’ (untuk memohon hujan kepada Allah). Namun hujan tidak juga turun. Pada malam harinya, seperti biasa aku shalat di akhir waktu di masjid Rasulullah, lalu aku mendatangi tempat khususku dan menyandarkan tubuhku di sana (istirahat).
Tiba-tiba datang seorang lelaki hitam legam bertutup kepala kuning, mengenakan sarung, dan di atas lehernya tergantung kain yang lebih kecil lagi. Lalu lelaki itu mendekati tempat di depanku, sementara (tanpa dia ketahui) aku berada di belakangnya. (lebih…)