Archive for the ‘Istiqomah, Zuhud & Tawadhu’’ Category

batu karangSaudara-saudariku, seorang laki-laki pernah menemui Syaikh Bin Baz rahimahullahu ta’ala dan berkata kepada beliau, “Wahai Syaikh, sudah 7 tahun aku belum juga dikaruniai anak.”

Tidaklah Syaikh mewasiatkan kepadanya kecuali dengan satu kalimat saja, “Perbanyaklah istighfar.”

Sungguh, setelah setahun berlalu, lelaki ini datang lagi kepada Syaikh Bin Baz untuk mengabarkan kepada beliau, bahwa istrinya sedang hamil.

(lebih…)

Al-Haur ba’da al-Kaur
Mengapa Hatiku Menjadi Keras…?
Abu Abdirrahman Ibrahim bin Abdullah al-Mazaru’i

Sesungguhnya fenomena berpaling dari komitmen pada agama ini sungguh telah menyebar di kalangan kaum muslimin. Berapa banyak manusia mengeluh akan kerasnya hati setelah sebelumnya tentram dengan berdzikir pada Allah, dan taat kepada-Nya. Dan berapa banyak dari orang-orang yang dulu beriltizam (komitmen pada agama) berkata, “Tidak aku temukan lezatnya ibadah sebagaimana dulu aku merasakannya”, yang lain bekata, “Bacaan al-qur’an tidak membekas dalam jiwaku”, dan yang lain juga berkata, “Aku jatuh ke dalam kemaksiatan dengan mudah”, padahal dulu ia takut berbuat maksiat. (lebih…)

Alhamdulillah berikut kami hadirkan rekaman kajian umum bersama Ustadz Fariq bin Gasim Anuz yang diselenggarakan di Masjid Mujahidin Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Yogjakarta pada hari ini Sabtu, 14 April 2012

Tema yang disampaikan ” Surat Surat Cinta “ (merujuk pada buku dengan judul yang sama buah pena ustadz fariq)

Banyak sekali faedah yang disampaikan dalam kajian ini, untuk mendengarkan silahkan download kajiannya pada link berikut:

Download

© bassfmsalatiga.com

Di antara bentuk akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam adalah bermuka manis di hadapan orang lain. Bahkan hal ini dikatakan oleh Syaikh Musthofa Al ‘Adawi menunjukkan sifat tawadhu’ seseorang. Namun sedikit di antara kita yang mau memperhatikan akhlak mulia ini. Padahal di antara cara untuk menarik hati orang lain pada dakwah adalah dengan akhlak mulia.

Lihatlah bagaimana akhlak mulia ini diwasiatkan oleh Lukman pada anaknya,

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman: 18). (lebih…)

Alhamdulillah, berikut ini kami hadirkan rekaman pengajian akbar dengan tema RINTANGAN SETELAH KEMATIAN yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin, Lc. (Staf Ahli Syariah Majalah Pengusaha Muslim) di Masjid Darul Amal komplek kampus STAIN Salatiga (1 Januari 2012).

Pengajian ini dihadiri tidak kurang dari 2000 jamaah dari berbagai kota di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur serta beberapa tamu undangan dari kalangan MUSPIDA, Perwakilan POLRES, dan juga dihadiri oleh Bapak Wakil Walikota yang sempat memberikan sambutan pembuka sebelum kajian dimulai.

DOWNLOAD RINTANGAN SETELAH KEMATIAN

http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Zainal%20Abidin%20Syamsudin/Rintangan%20Setelah%20Kematian%20%28Salatiga%29/Rintangan%20Setelah%20Kematian.mp3?l=12

(lebih…)

Oleh: Ustadz Abu Ammar Abdul Adhim al-Ghoyami

Layaknya seorang guru, orang tua memiliki tugas memberikan pendidikan yang baik buat anak-anak mereka. Tidak sekadar mentransfer ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya ke dalam otak anak-anak, namun lebih dari itu mereka harus bisa mendidik dengan pendidikan yang paripurna didasari pola penjernihan akidah, ibadah serta tingkah laku dan karakter anak. Anak-anak harus dijauhkan dan dibersihkan dari apa saja yang mengeruhkan pola beragamanya dengan baik dan benar. (lebih…)